Minggu, 25 Oktober 2015

Gereja yang Rukun dan Mandiri (Mzm 133:1)


Pendahuluan
1.    Saya terkejut, tatkala Pak Hadi menyerahkan tema dan subtema kebaktian padang ini disela-sela studi banding ke GKI Kayu Putih. Tema nya adalah "alangkah indahnya apabila kita hidup rukun (Mzm 133:1)", dan sub tema "terciptanya hidup rukun menuju kemandirian teologia, daya, dan dana. Tema yang menarik dengan sub thema yang maha luas!!! yang akan disampaikan pada jemaat (kaum awam) sebagai pendengar. Saya mencoba meraba apa kira-kira tujuan yang ingin dicapai oleh GKPI Pondok Ranggon dengan sub thema ini. Tidak mungkin mereka hanya menempelkan sub thema agar kelihatan hebat toh? Lama saya menggumulinya dan  mereka-reka bahwa dasar dan tujuan dari kebaktian padang ini adalah kerinduan GKPI Pondok Ranggon untuk hidup mandiri. Hidup mandiri sebagai gereja yang berlandaskan kehidupan yang rukun, bukan ribut tentunya. Dugaan saya itu dibenarkan oleh Pak Hadi hari Rabu yang lalu saat kami bertelepon ria! Sebuah kerinduan yang pada sidang raya DGI (saat ini PGI) ke X sudah didengungkan, dan sekaligus menjadi salah satu kerinduan GKPI secara keseluruhan sejak gereja ini berdiri. Kerinduan yang sudah lama tetapi masih terus dirindukan.
2.      Jika perhatikan, ada dua kata yang menjadi penting dan memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas) dalam tema dan sub tema ini, yakni rukun-mandiri. Itulah sebabnya, judul tulisan singkat ini diberi judul gereja yang rukun dan mandiri. Kerukunan dan bukan keributan menjadi asas kemandirian. Sesungguhnya rukun dan ribut adalah hal yang normal. Ada kalanya sebuah keluarga, gereja ribut dan rukun kembali, rukun dan kemudian ribut. Andar Ismail dalam kata pengantar bukunya Selamat Ribut Rukun pernah menuliskan kisah sbb:
"Papa dan Mama mau bercerai! Kamu pilih, mau ikut Papa atau ikut Mama?, bentak si ayah. Anak pertama terseduh-sedu memeluk ibunya dan menjawab, "ikut Mama." Anak kedua menangis, "saya juga ikut Mama." Si ayah terdiam lalu tersipu-sipu, berkata, "kalau begitu...Papa juga ikut Mama saja!" tetapi kita pindah dari rumah kakek ini, kita mandiri saja!!!!
Ribut menjadi rukun lagi. Ribut adalah normal tetapi ribut tidak rukun lagi, itu tidak normal. Oleh karena itu hidup rukun adalah sebuah proses menjadi dan sebuah usaha untuk menjaga serta menikmati hasil-hasilnya. Itulah pokok bahasan kita.

Apa itu kerukunan dan kemandirian?
3.      Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata rukun sebagai, baik dan damai; tidak bertengkar; bersatu hati; bersepakat (KBBI s.v rukun). Sementara dalam bahasa Ibrani -sebagaimana dipakai dalam Mazmur 133 - kata rukun (yashab) berarti tinggal/duduk bersama dalam kesatuan (Bible tools website 2014). Dengan kata lain, rukun tidak terbatas atau sama dengan homogen dalam pendapat, suku, pekerjaan, wajah, selera, dll. Rukun justru terjadi dalam keberagaman dan be rsifat dinamis. Rukun dengan demikian adalah kepelbedaan dalam kesatuan yang harmonis dan dinamis. Berbeda tetapi satu hati, bersepakat, dan dapat duduk bersama dengan damai. Untuk mencapai kerukunan diperlukan beberapa faktor yakni, kasih, menghargai kepelbedaan, mau bekerjasama (mau melakukan apa yang menjadi tanggungjawabnya) dan saling melengkapi, mencintai harmoni dan keutuhan. Sementara itu hal-hal yang perlu dihindari adalah kesombongan, keegoisan, individualistis, dan merasa lebih hebat. Rukun adalah hasil dari sebuah proses yang panjang.
4.      Mandiri adalah keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian dengan demikian adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain (KBBI s.v mandiri). Dalam kehidupan menggereja, mandiri bukan berarti berdiri saja, melainkan proses pertumbuhan menuju "kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan kepenuhan Kristus" (Ef. 4:13), yang sadar dan berkeyakinan serta kemauan untuk menjadi satu gereja. Proses pertumbuhan ini dicapai dengan upaya bersama yang terus-menerus mengembangkan semua kemampuan/potensi dan pemberian Tuhan secara bebas dan bertanggungjawab bagi persekutuan, pelayanan, dan kesaksian (PGI 1994, 85). Kemandirian gereja juga berkaitan pengenalan diri dalam status sebagai gereja, dan penghayatan peran dalam pemberitaan, kesaksian, dan pelayanan berdasarkan firman Allah dan iman. Dengan kata lain, kemandirian sebagai unsur kedewasaan dalam gereja adalah suatu pertumbuhan kedewasaan dalam melihat, mengenal serta menghayati hakikat, kedudukan, status, dan peranan diri sendiri sebagai gereja Tuhan di mana Kristus menjadi kepala, dan segala gerak hidupnya menyinarkan kebenaran dalam kasih (Hutagalung 2012, 186).
5.      Dalam sejarah gereja, ada 3 slogan mandiri yang terkenal yakni self propagation (pengaturan sendiri dalam bidang pemeberitaan injil); self-goverment (mengurus dan mengatur organisasi sendiri); self-support (keuangan diatur dan ditanggung sendiri). Ketiganya menjadi syarat dan tuntutan untuk bisa menjadi gereja yang berdiri sendiri. Gereja yang mandiri selalu berprinsip saling menerima dan mengakui (Hutagalung 2012, 187)

Rukun dengan dan bersama siapa? Serta dampak kerukunan

6.      Sudah dikatakan di atas bahwa rukun tidak terbatas pada hal-hal yang homogen, meski rukun juga bisa dicapai dalam hal yang homogen. Kita dapat menemukan rukun-tani yakni persatuan kaum tani, di sisi lain kita juga mengenal rukun tetangga, rukun warga dll., yang anggotanya heterogen. Dengan kata lain, kerukunan dapat dicapai bersama dengan teman seprofesi, tetangga, dan warga dalam suatu daerah. Kerukunan dalam konteks Mazmur 133:1, jelas bahwa yang diharapkan hidup rukun adalah ”saudara-saudara" yaitu pertama-tama kerukunan antar warga gereja, kemudian kerukunan dengan warga non gereja.
7.      Persaudaraan, komunitas yang rukun itu dihargai dan diberi label "amat baik dan amat indah" oleh pemazmur. Label indah dalam Mazmur ini juga bermakna menyenangkan, mengasikkan, suka dipandang, dan dirindukan banyak orang. Sama seperti pemandangan alam yang indah senantiasa diminati dan dikunjungi oleh wisatawan, persaudaraan yang rukun, baik dan indah tentu diharapkan semua pihak. Dari kedua label itu, kita melihat bahwa persaudaraan yang rukun berdampak pada persaudaraan/relasi yang baik dan persaudaraan yang indah.
8.      Persaudaraan yang baik adalah persaudaraan atau persekutuan yang mempunyai kualitas yang baik, satu hati, satu jiwa dan satu kepentingan. Persaudaraan di mana satu dengan yang lain saling memahami, mengasihi, bisa saling melengkapi, bisa menjadi berkat bukan batu sandungan, keberadaan kita bisa dirasakan oleh orang yang di luar persekutuan kita. Dan hal ini harus dimulai dari diri sendiri.
9.      Persaudaran yang indah adalah persaudaraan yang tidak hanya terlihat baik-baik saja tetapi juga dapat dirasakan oleh orang lain dan lingkungan, bukan hanya disaat senang tetapi disaat susah dan orang lain membutuhkan bantuan, keberadaan seseorang bisa hadir sebagai pembawa berkat dan damai. Persekutuan yang indah akan membuat orang-orang di dalamnya bertahan dan merindukan persekutuan, karena merasa aman, nyaman, dan tentram.
10.  Persaudaraan yang baik dan Indah (rukun) ini dalam PB termuat dalam gambaran Paulus tentang jemaat yang digambarkannya bagaikan tubuh. Dalam kepelbagaian saling menopang, melengkapi, tanpa harus saling cemburu dan menganggap diri lebih penting, melainkan menerima perbedaan dan melakukan tugas masing-masing sesuai dengan karunia yang mereka miliki. Setiap anggota tubuh bertanggungjawab pada tugasnya dan terlibat dalam gerak kehidupan tubuh. Perbedaan bukanlah kekurangan, perbedaan bukanlah suatu kesalahan. Berani berbeda, berani hidup rukun (bnd. Rom 12:4-5; 1 kor 12:1-13).
11.   Dampak Positif dari kerukunan yang berlabel baik dan indah itu digambarkan sangat gamblang dalam Mzm 133: 2-3. Pertama, seperti minyak yang meleleh ke janggut. Dalam tradisi Perjanjian Lama, minyak dipakai untuk sesuatu yang bernilai sakral, kudus, misalnya mengurapi imam. Selain itu, minyak juga melambangkan kesukaan dan kasih setia. Artinya, kerukunan dan persatuan menjaga kekudusan jemaat dan kesukaan mengalir rata ke semua pihak dan dilakukan dengan asas kasih yang kudus, murni. Kedua, seperti embun yang melambangkan penyegaran kehidupan, menenangkan hati. Berkat dan kehidupan sebagai dampak positif kerukunan akan terpancar dan dialami oleh mereka yang hidup dalam kerukunan. Dengan kata lain, dalam kerukunan manusia dapat berkat yang berkelimpahan dan karunia yang beragam yang dapat dirasakan oleh semua orang, sebab Allah maha pemurah. Hal-hal yang bertolakbelakang dengan kerukunan seperti kejahatan, tipu-muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah (1Pet.2;1) tidak akan menerima berkat dan kerukunan itu. Kerukunan yang juga berarti kesehatian, sepakat, sangat dasyat dampaknya. Jumlah orang bukanlah hal utama dan kerukunan tetapi kuasa kerukunan tersebut. Dalam Injil, tentang dua orang yang sepakat, Yesus berkata:
“Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.  Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:19-20)
12.  Kesehatian dan kemauan untuk bersatu (rukun) adalah inti utama untuk dewasa dan mengubah dunia. Jonatan dan hambanya membuat tentara Filistin ketakutan, Wright bersaudara bersatu menciptakan pesawat, tim sepak bola yang juara adalah tim yang paling baik memadukan perbedaan menjadi harmoni yang dasyat, jemaat yang kuat dan dewasa adalah jika semua anggotanya bersatu, bekerja bersama seperti kata pepatah; datang bersama, berbagi bersama, bekerja bersama, dan sukses bersama.
13.  Kerukunan menjadi pondasi/basis kemandirian. kerukunan dalam artian kesatuan, kesehatian, sepakat, menghargai perbedaan, dan bekerja bersama-sama seturut karunia/talenta dan apa yang ada pada setiap anggota menjadi pondasi penting bagi sebuah jemaat untuk mandiri. Sebab bagaimana mau mandiri jika tidak sehati? bagaimana mandiri jika gontok-gontokan dan mementingkan diri sendiri? sebaliknya ketidakrukunan menghasilkan perpecahan. Seperti pepatah Jawa yang mengatakan Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah:Kerukunan membuat menjadi kokoh, bertengkar menjadikan kehancuran/rusak[1].  Sebagai contoh, ada banyak gereja yang besar yang tidak  mandiri /"dewasa" karena anggotanya tidak rukun, bertengkar, dll. Di GKPI juga ada!! Oleh karena itu, GKPI pondok Ranggon ini sudah menyadari (dan menghidupi?) betapa pentingnya kerukunan bagi kemandirian gereja ini dalam menjalankan gerak pelayanannya, maka tema dan sub tema kegiatan hari ini dibuat sedemikian rupa. Tetapi pertanyaanya kemandirian Apa?

Kemandirian teologi, daya, dan dana
14.  Kemandirian teologi, daya, dan dana!!! Mungkin kita akan berkata, kemandirian teologi biarlah pendeta yang mengurusnya di sinode, kemandirian daya apa artinya ya? dan kemadirian dana biarlah BPHJ yang mengurusnya. Saya, dan anggota jemaat yang lain tidak perlu ikut, nanti malah jadi kacau! Pemikiran yang demikian tentu keliru. Untuk kemandirian gereja maka semua anggota jemaat yang adalah gereja itu sendiri harus terlibat, bersatu, sehati (rukun). Ketiga unsur ini tidak perlu dipisah dan diberi takaran tertentu, sebab ketiganya satu mata rantai yang saling mendukung. Kemandirian teologi tidak dapat dipisah kemandirian daya, sementara kemandirian daya menopang kemandirian dana. Kemandirian daya menjadi pusat strategis, sebab tanpa kemandirian daya, dua kemandirian yang lain tidak akan tercipta. Dalam tulisan ini, tentu kita tidak akan menjabarkan sejarah dan pemahaman ketiganya secara mendalam, tetapi akan lebih pada pemahaman sederhana dan praktis saja.
15.  Kemandirian teologi dalam taraf yang paling sederhana adalah kesanggupan untuk merefleksikan iman atas ajaran gereja berdasarkan firman Tuhan secara positif, kreatif, kritis dan membangun atas tantangan kehidupan manusia di tempat di mana kita berada. Dengan demikian, warga gereja, baik anggota maupun para pelayan terdidik dan mampu memberikan keterangan dan kesaksian tentang apa yang ia yakini berdasarkan kehendak Tuhan melalui firmann-Nya, baik dalam kehidupan priabdi, keluarga, masyarakat, gereja maupun negara (Hutagalung 2012, 190-191). Hal ini dapat dicapai melalui pembinaan dan pengalaman hidup seluruh warga jemaat. Bagaimana dengan warga jemaat GKPI Pondok Ranggon?
16.  Kemandirian daya. Daya adalah kekuatan, kekayaan, potensi dll. Sumber daya dalam gereja pada umumnya adalah seluruh warga jemaat, bukan hanya pelayan tahbisan atau para cendikiawan. Dengan demikian, kemandirian daya adalah usaha untuk mengembangkan daya (kekuatan) jemaat melalui terwujudnya peran-terpadu dan jaringan-jaringan yang nyata dalam penggunaan tenaga kaum awam dan para teolognya. Dengan sinkat kemadirian daya merupakan kedewasaan warga jemaat. Kemandirian daya ini mencakup juga motivasi, kehadiran/keterlibatan, dan keterampilannya. Tujuan kemandirian daya adalah supaya setiap pelayan, warga gereja semua usia, pria dan wanita mendapat perlengkapan dalam menjalankan tugas pemberitaan injil, kesaksian berdasarkan iman, dan pelayanan berdasarkan kasih dan keadilan Kristus. Dengan demikian yang paling utama adalah semua berpartisipasi menurut talenta yang diberikan Tuhan secara menyeluruh dalam penatalayanan. Inilah yang sering kita sebut dengan "imamat Am orang percaya".
17.  GKPI dalam Pokok-Pokok Iman pemahamannya, memaknai "imamat Am orang percaya sebagai " persembahan diri warga jemaat, material, moral, atau spiritual demi pembangunan jemaat. Hal ini, dilakukan sesuai dengan karunia masing-masing, dan tidak bergantung pada STATUS, KEDUDUKAN SOSIAL  ATAU ATRIBUT LAINYA (PASAL 4-5). Jabatan gerejawi dilihat seabgai fungsi pelayanan demi pengaturan dan pembagian tugas pelayanan (psl 7-9). Mencirikan partisipasi seluruh warga yang penuh gairah dalam ebrbagai derap pelayanan dan kesaksian gereja. Untuk itu diperlukan pembinaan berkelanjutan disemua usia (GKPI 1993, 25-27). Dengan kemandirian daya ini, tidak ada lagi ditemukan kekurangan tenaga pelayan, sebab semua terlibat dan tersedia. Bagaimana dengan GKPI Pondok Ranggon?
18.  Dalam studi banding ke GKI kayu putih, kemandirian daya menjadi salah satu yang paling mengesankan dari gereja tersebut. Pemberdayaan dan kemauan warga jemaat untuk turut serta dalam pelayanan sangat besar. Data menunjukkan dari 3600an warga jemaat, 683 orang ikut terlibat dalam pelayanan. 100 orang sekolah minggu, penerima tamu (usher) 105 orang, pengurus PP/remaja 35 orang. Semua ini hanya bisa tercapai dengan pembinaan mulai sejak dini untuk mengenal gereja dan nilai-nilai di dalamnya, serta mengenal Tuhan dan pelayanan bersama-Nya. Bagaimana dengan GKPI Pondok Ranggon?
19.  Kemandirian dana. Kemandirian dana adalah kemampuan untuk membiayai gerak hidup gereja (pelayanan dan misi) tanpa bergantung pada pihak lain. Kemandirian dana ini berkaitan erat dengan kemandirian daya, sebab jika semua daya yang ada dalam jemaat dikerahkan maka dana operasional dapat dipenuhi. Selain itu peningkatan taraf hidup warga jemaat (daya) adalah salah stu jalan menuju kemandirian dana. Dengan kata lain kemandirian daya berbanding lurus dengan kemandirian dana. Bagaimana dengan GKPI Pondok Ranggon?

Penutup
20.  Pada akhirnya, hidup rukun demi kemadirian bukanlah hal yang mudah meski diidamkan semua orang. Hidup rukun dapat dicipta tanpa melibatkan pihak lain, tetapi kemandirian melibatkan pihak lain, yakni pihak yang tidak akan dipakai lagi sebagai penyokong. Ketergantungan pada penyokong diputuskan. Dengan kata lain, kemandirian jemaat adalah sebuah kemauan untuk keluar dari zona nyaman menuju tantangan dan mengalahkannya. Hal ini hanya dapat dilakukan jika jemaat hidup rukun dan semua orang terbeban untuk terlibat menanggung beban. GKPI Pondok Ranggon mungkin saja sudah jemaat yang rukun, tapi apakah sudah mandiri? mari merenung. SELAMAT RUKUN DAN MANDIRI!

Daftar Acuan

GKPI. 1993. Pokok-pokok pemahaman iman GKPI. Pematangsiantar: Kolportase GKPI
Hutagalung, Sutan M. 2013. Pemberian adalah panggilan. Bogor: Darma Mahardika
PGI 1994. Lima dokumen keesaan gereja. Jakarta: BPK-GM
Tim Penyusun Kamus. 1988. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Internet.
http://www.bibletools.org/index.cfm/fuseaction/Lexicon.show/ID/h3427/page/3 diakses 12 Juni 2014



[1] di kutip dari buku tertib acara kebaktian padang ini.

Jumat, 23 Oktober 2015

Contoh SP Sekolah Minggu


APLIKASI


Satuan Pelajaran Sekolah Minggu GKPI Yogyakarta
Minggu
Yitro
7
NAS : Keluaran 18:12-24
Sept. 2014

12 Set. Trinittis

TUJUAN
Supaya anak dapat :
1.    Menyebutkan hubungan Yitro dengan Musa.
2.    Menyebutkan sikap Yitro yang perlu diteladani.
3.    Menceritakan pengalamannya tentang cara orangtua membagikan tugas
LATAR BELAKANG
·        Tuhan telah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, mendengar hal itu Yitro seorang imam di Midian ia adalah mertua Musa membawa Zipora serta anak-anak Musa menjumpai Musa di Gunung Horeb. Ketika mereka bertemu, Musa menceritakan segala kebaikan yang dilakukan Tuhan kepada bangsa Israel yang telah menyelamatkan mereka dari tangan orang Mesir. Mendengar hal itu bersukacitalah Yitro tentang segala kebaikan, yang dilakukan Tuhan kepada Bangsa Israel. Kemudian Yitro mempersembahkan korban kepada Allah sebagai ucapan syukur atas kelepasan bangsa  Israel.
·        Yitro melihat pekerjaan yang dilakukan Musa yakni mengadili bangsa Israel atas perkara mereka hanya seorang diri, maka Yitro menasehati Musa supaya membagi tugas tersebu dengan memberdayakan orang Israel. Yitro menasehatinya supaya mencari orang-orang yang cakap, takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan benci kepada pengejaran suap menempatkan mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang, dan pemimpin sepuluh orang untuk mengadili di antara bangsa itu.
·        Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan melakukan segala yang dinasehatkan kepadanya. Orang-orang yang terpilih itu mengadili di antara bangsa itu sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri.

URAIAN
1.    GSM dapat mencerita kepada ASM siapa Musa dan perannya dalam karya Allah yang membebaskan Israel.
2.    GSM dapat menceritakan hubungan Yitro dengan Musa; bahwa  Yitro adalah mertua Musa, ia juga adalah seorang imam di Midian. Ketika ia mendengar Musa menceritakan kepadanya segala yang dilakukan TUHAN kepada Firaun dan kepada orang Mesir karena Israel dan segala kesusahan yang mereka alami di jalan dan bagaimana TUHAN menyelamatkan mereka. Bersukacitalah Yitro tentang segala kebaikan, yang dilakukan TUHAN kepada orang Israel, bahwa Ia telah menyelamatkan mereka dari tangan orang Mesir."Dan Yitro, mertua Musa, mempersembahkan korban bakaran dan beberapa korban sembelihan bagi Allah.
3.    GSM menjelaskan bagaimana sikap Yitro ketika ia melihat Musa seorang diri saja duduk mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang. Sehingga mertua Musa memberi nasihat agar memilih orang-orang cakap dan mengangkat untuk membantu Musa mengadili supaya pekerjaan Musa bisa lebih ringan.
4.    GSM menjelaskan bagaimana Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan melakukan segala yang dikatakan kepadanya. GSM dapat memakai gambaran ini untuk menceritakan kehamonisan antara menantu dan mertua.
5.    GSM juga menasehati ASM untuk mau mendengar nasehat dari orang tua maupun orang yang lebih tua darinya dan mau melakukannya.


ü  Tuhan menghendaki ASM sudah terlatih mendengar dan melaksanakan nasihat orangtua atau orang yang lebih tua.
ü  ASM terpanggil untuk mau bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari dan juga dalam aktivitas di Gereja. Dengan bekerja sama maka akan membuat pekerjaan kita lebih ringan. ASM diajari untuk mengembangkan sikap kerja sama dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru dan orangtua, jangan melelahkan diri dengan sikap egois dan mau tampil sendiri. Hendaknya sikap kerja sama sudah berakar dalam diri ASM.
ü  Kemauan bekerjasama juga berkaitan dengan kemauan mendengar, Oleh karena itu ASM diajak untuk berlatih mendengar dengan baik ditengah sikap cuek dan EGP yang makin marak.
ü  Di Minggu ke 12 Setelah Trinitas ini ASM diajak untuk bertobat dan menyuarakan pertobatan bagi anak-anak yang suka melawan dan tidak mendengar nasihat orangtua atau gurunya.

AKTIVITAS
·        GSM pertama-tama menceritakan sikap Yitro ketika melihat Musa seorang diri menghakimi bangsa Israel.
·        GSM mengajak ASM untuk berdiskusi degan topik:
1.    Menyebutkan sikap Yitro yang perlu diteladani.
2.    Menceritakan pengalaman emreka hidup dengan kakek-nenek yang menjadi mertua Ibu atau ayah mereka dan bagaimana hubungan orangtuanya dengan mertuanya.
3.    Menceritakan bagimana pengalamannya tentang cara orangtua membagikan tugas.
4.    Menceritakan pengalaman mereka ketika dinasehati oleh orangtua atau guru, apakah mereka mendengarnya dan melakukannya dengan baik atau tidak.
5.    Menceritakan pengalaman mereka bergotongroyong di sekolah, di rumah, di gereja dan ditempat lain, bagaimana hasil dan dampaknya.
·        ASM diajak membandingkan dampak bekerja sendiri dengan bekerja bersama-sama. Misalnya dengan menyusun bangku atau mengumpul sampah di ruangan SM.
·        Demosntrasi makna kerjasama melalui permainan (how long, how high)

AYAT HAFALAN
Matius 21:6
Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.

NYANYIAN

·        Tanganku Kerja Buat Tuhan
·        Jalan Serta Yesus
·        Serikat Persaudaraan (KJ. 249)







Satuan Pelajaran Sekolah Minggu GKPI Yogyakarta
Minggu
HIDUP SEHAT
14
NAS : Matius 9: 20-21
Sept 2014

13 Set. Trinitatis

TUJUAN
Supaya anak dapat :
1.    Menyebutkan ciri-ciri orang sehat.
2.    Mendaftarkan cara-cara menjaga kesehatan.
3.    Menyebutkan manfaat hidup sehat.

LATAR BELAKANG
·        Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. (Mat. 9:18-19). Pada waktu itu ada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Saat itu juga, Yesus mengetahui bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu! (Mrk. 5:21-43).

URAIAN

1.    GSM meneritakan kuasa penyembuhan yang  dimiliki Yesus, serta kemurahan hatinya memberi kesembuhan pada orang yang percaya dan meminta pertolongan pada-Nya.
2.    Kehadiran Yesus membawa perubahan dan keselamatan bagi mereka yang lemah dan tidakberdaya. Segala penyakit dan kesusahan dapat diubah Yesus menjadi sukacita, sebab Dia adalah Tuhan yang maha kuasa.
3.    GSM menceritakan bagaimana sikap dan keyakinan hati peremuan yang sakit tersebut terhadap kuasa Yesus. Ia sangat yakin bahwa Yesus dapat menyembuhkannya, ia hanya membutuhkan menjamah jubah Yesus saja. Oleh karena itu, ditengah kelemahan tubuhnya dan kerumunan manusia ia berjuang untuk mendekat pada Yesus dan menjamah jubah-Nya dan akhirnya ia pun sembuh.
4.    GSM menjelaskan bagaimana usaha, kerja keras yang dibarengi iman menghasilkan kesembuhan dan kesehatan.
5.    Berobat kedokterpun bisa sembuh asal kita yakin bahwa TUHAN YESUS akan memberkati usaha pengobatan tersebut dan memakai dokter dan para medis yang lain seabgai perpanjangan tangan Tuhan. Selain itu, kita juga berusaha dengan sekuat tenaga untuk memperoleh kesembuhan itu, misalnya jangan makan makanan yang dilarang oleh dokter, tidak keluyuran saat sakit, tidak bermain terlalu banyak, istrahat yang cukup, pola makan teratur, dll.  
APLIKASI
·        Yesus Kristus adalah sumber kesembuhan yang sejati, oleh karena itu ASM diingatkan untuk tidak mengharapkan kesembuhan dari kuasa lain seperti dukun, roh nenek moyang, dll.
·        Tuhan menginginkan ASM untuk senantiasa berdoa saat mengomsumsi obat-obatan supaya diberkati TUHAN YESUS sebagai jalan kesembuhan. Jangan pernah ragu pada kuasa kesembuhan dari Yesus sebab Yesus mengasihi ASM.
·        ASM yang beriman pada Yesus diajak untuk turut serta berusaha menjaga kesehatan dan kebersihan sebab itu adalah bagian dari iman. Dengan kata lain ASM diajak untuk menjaga pola hidup sehat sejak dini.
·        dalam minggu ke 13 setelah Trinitatis ini, ASM diingatkan bahwa hidup dan mati ada ditangan dan milik Tuhan.
AKTIVITAS
·        GSM mengajak ASM menceritakan pengalaman ketika sakit, berobat ke mana dan apakah berdoa setiap makan Obat?
·        GSM menanyakan siapa yang bercita-cita menjadi dokter, bidan, perawat dan \\ alasannya.
·        GSM menunjukkan gambar orang sakit dan orang yang sehat dan mengajak ASM untuk mendiskusikan perbedaaanya.
·        Untuk kelas besar, kisah dalam teks bisa didemonstrasikan/didramakan oleh ASM.
·        GSM menanyakan ASM: “menurut kamu bagaimana ciri-ciri orang sehat?”. Anak-anak diberi kesempatan menjawab, misalnya memiliki nafsu makan yang baik, tubuh yang semakin tinggi, memiliki berat badan yang semakin bertambah, dsb.
·        GSM mengajak ASM untuk berdiskusi tentang cara-cara menjaga kesehatan yang kamu ketahui dan mamfaat hidup sehat? ASM disuru untuk mendaftarkanya dan kalau boleh didemonstrasikan. Misalnya mendemostrasikan cara mencuci tangan, sikat gigi yang benar, dll.
·        GSM merangkum pendapat ASM dan memberikan tambahan penjelasan.

AYAT HAFALAN
Mazmur 41:4
TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.

NYANYIAN
·        Dikepak-kepakkan sayapnya
·        Kasih Yesus Manis dan Indah
·        Saya Bergirang
·        Ada orang buta
·        S'lamat Di Tangan Yesus (KJ 388)
·        Ajaib Benar Anugerah (KJ. 40)
·        Burung Pipit yang kecil (KJ. 385)






Satuan Pelajaran Sekolah Minggu GKPI Yogyakarta
Minggu
RUKUN
21
NAS : Mazmur 133 : 1-3
Sept 2014

14 Set. Trinitas

TUJUAN
Supaya anak dapat :
1.    Menyebutkan arti rukun.
2.    Menyebutkan pentingnya hidup rukun bersama saudara.
3.  Menyatakan tekad untuk hidup rukun melalui nyanyian.
LATAR BELAKANG
Kitab nyanyian ziarah dari Daud ini mengambarkan situasi waktu itu. Ada kebiasaan orang Israel berkumpul beramai-ramai untuk membangun tenda merayakan hari-hari perayaan tertentu. Ungkapan  sungguh alangkah baiknya dan indahnya yang di sebutkan pemazmur adalah untuk mengambarkan suasana umat yang datang dari berbagai penjuru Israel berkumpul di Yerusalem di dalam kerukunan, keakuran, keharmonisan dan keguyuban.
Pemazmur mengambarkan  berkat-berkat kerukunan itu dalam dua gambaran yakni: pertama, “ Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya” minyak mempunyai makna kesukaan, keharuman dan ketentraman juga penyucian sehubungan dengan minyak pengurapan iman (Kel. 30:22-33), kelimpahan minyak urapan mengambarkan bahwa Tuhan memberkati umatNya dengan kelimpahan. Kedua,  dampak kerukunan itu digambarkan  juga  seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Gunung Hermon terletak di Kerajaan Israel Utara puncaknya umumnya ditutupi salju panjang tahun, menyebabkan embun berlimpahan. Secara geografis kedua lokasi gunung Hermon dan Sion tersebut jauh sekali, tapi ada sebuah mujizat jika embun mengalir begitu jauhnya. Begitulah kasih dan kuasa Tuhan mengalir kesemua manusia, apalagi setiap anak-Nya yang hidup dalam persekutuan yang rukun harmonis di mana berkat pribadi saling dibagikan untuk keberuntungan bersama. Kesatuan digambarkan seperti embun yang menyegarkan, mengendap di gunung Hermon dan turun ke bukit Sion. Allah mencurahkan  berkatnya tanpa melihat siapa kita, bagimana kita dan kemana kita berada. Karena Allah mau kita hidup dalam persaudaraan yang rukun walaupun kita berbeda dalam banyak hal
URAIAN
·        GSM dapat menceritakan sekilas tentang profil DAUD, posisnya, dan juga kecakapannya menggubah Mazmur.
·        GSM menjelaskan makna kata RUKUN dan perbedaannya dengan kata berdampingan.
·        GSM menjelaskan bahwa Allah menginginkan kita hidup dalam kerukunan meski memiliki banyak perbedaan.
·        GSM menjelaskan 3 hal yang perlu direnungkan dan dimakanai dari Mazmur 133:1-3 yakni
1.    Hidup rukun adalah baik dan indah.
2.    Dalam hidup rukun ada berkat yang berkelimpahan.
3.  Dalam hidup rukun ada karunia hidup yang berkemenangan
·        GSM menjelaskan bagaimana persaudaraan yang rukun dapat tercipta dalam kehidupan anak-anak di SM, di rumah, dll. Persaudaraan yang baik adalah persaudaraan atau persekutuan yang mempunyai kualitas yang baik dan dapat dirasakan oleh orang lain. Persaudaraan yang rukun dan baik itu saling melengkapi, saling menolong disaat suka maupun duka. Setiap orang/anggota hadir sebagai ebrkat, pembawa damai dan bukan seabgai batu sandungan yang membawa pertentangan.
·        GSM menjelaskan bahwa kunci untuk bisa hidup rukun adalah percaya pada ALLAH dan hidup dalam KASIH dan tuntunan ROH bukan dalam hawa nafsu duniawi.
·        Dalam minggu 14 Setelah trinitatis ini GSM menjelaskan bahwa Allah mengasihi semua bangsa
APLIKASI
ü  Allah Menginginkan ASM Yang Memiliki Talenta Dan Karunia Yang Berbeda-Beda Dapat Hidup Dalam Persaudaraan Yang Rukun Dan Damai.
ü  Perbedaan Bukanlah Aib Yang Menjadi Dasar Perpecahan Melainkan Anugerah Yang Indah Jika Bisa Dijalin Dengan Baik Dalam Keutuhan. Setiap Talenta Dan Kemampuan Yang Dimiliki ASM Dapat Dipakai Menjadi Berkat Bagi Sesamanya Dengan Saling Menolong Dan Melengkapi Dan Bukan Saling Mengejek Dan Membanggakan Diri.
ü  Persaudaraan ASM Dan GSM Hendaklah Tulus Murni Dan Didasarkan Oleh Kasih Allah
ü  Persekutuan Yang Indah Akan Membuat Orang-Orang Di Dalamnya Bertahan, Karena Merasa Aman, Nyaman Dan Tentram. Oleh Karena Itu, Marilah Kita Mengevaluasi Persaudaraan Dan Persekutuan Kita Selama Ini. Apakah Kehadiran ASM Dan GSM Membawa Kenyamaan, Keindahan Dalam Persekutuan Atau Justru Memudarkan Kenyamaan Dan Keindahan Itu.
ü  Kerukunan juga perlu dijaga dengan mere
AKTIVITAS
·        Tanya jawab tentang teks yang berkaitan dengan manfaat hidup rukun, makna hidup rukun dalam segala perbedaan
·        ASM diminta untuk mendaftarkan talenta masing-masing dan menyebutkan perbedaaannya dengan teman-teman dan saudaranya.
·        Bercerita tentang pengalaman bersama saudara di rumah, bersama teman di sekolah, dan di gereja.
·        Bercerita tentang Bawang merah dan Bawang Putih yang tidak rukun dan dampak yang ditimbulkannya.
·        Menulis karangan singkat tentang hidup rukun dalam keluarga dan gereja (anak tanggung/remaja).
·        Mendemosntrasikan kerukunan dan ketidakrukunan melalui permainan.
·         Mewarnai gambar bertema "kerukunan"

AYAT HAFALAN
1 Yohahes 4: 21
Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

NYANYIAN
·        Bapak Abraham (Father Abraham)
·        Hari ini ku rasa bahagia
·        Dalam Yesus kita bersaudara
·        Serikat Persaudaraan (KJ. 249)
·        Kucinta keluarga Tuhan
·        Alangkah Indahnya (KJ. 448)
·        Yesus cinta sgala anak








Satuan Pelajaran Sekolah Minggu GKPI Yogyakarta
Minggu
INGIN TAHU
28
NAS : Kisah Para Rasul 8:26-40
Sept 2014

15 Set. Trinitatis

TUJUAN
Supaya anak dapat :
1.    Mempraktekkan rasa ingin tahu dengan bertanya.
2.    Mendaftarkan kata tanya yang menggambarkan rasa ingin tahu.
3.    Menunjukkan rasa ingin tahu sida-sida dalam perikop.

LATAR BELAKANG
Tuhan Melalui malaikat dan Roh Kudus-Nya mengutus Filipus pergi untuk memberitakan injil kepada seorang pejabat asal Etiopia yang sedang dalam perjalanan. Dalam perjalanannya, pejabat tersebut membaca kitab Yesaya dan tidak mengerti. Ditengah keingintahuannya ia bertanya pada Filipus tentang makna kisah yang dibacanya. Pada akhirnya pejabat itu menerima kebenaran Injil dan bertobat. Ia percaya kepada Tuhan Yesus dan hal itu meyebabkan rasa sukacita dalam hatinya. Setelah dibabtis, ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.Injil tidak terbatas lagi pada Yerusalem, Yudea dan Samaria saja. Kini, melalui Filipus, Injil telah keluar dari batas Samaria dan menuju ujung bumi, mengenapi janji Tuhan dalam Kis. 1:8”. Filipus, sesuai namanya yang memiliki arti menerobos, telah dipakai Tuhan untuk membawa Injil masuk menerobos kepada orang-roang non Yahudi. Pada waktu Filipus memulai pelayanan penginjilannya ini, Paulus masih belum menjadi Kristen dan masih menganiaya orang  Kristen.


URAIAN
ü  GSM menanyakan pada ASM siapa saja nama Tokoh yang disebutkan dalam teks itu.
ü  GSM menceritakan bagaimana Filipus bisa bertemu dengan orang Etopia tersebut dan menginjili serta membabtisnya.
ü  GSM menceritakan bagaimana rasa ingin tahu orang Etopia tersebut tentang Kitab Nabi Yesaya yang menceritakan tentang pengorbanan Yesus, serta bagaimana rasa ingin tahu tersebut membawanya pada kepercayaan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan berkeinginan untuk dibabtis.
ü  GSM menceritakan sukacita yang menyelimuti hati orang Etopia tersebut setelah ia percaya. Sukacita besar dalam diri merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan keyakinan dan kepercayaan pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat.
ü  GSM menceritakan bahwa injil harus diberitakan kepada semua orang dan ASM juga bisa ambil bagian di dalamnya.
ü  Dalam Minggu 15 Setelah trinitatis ini, GSM mengajak ASM untuk menyakini KUASA YESUS KRISTUS untuk menyelamatkan semua bangsa dan menolong para hamba-Nya memberitakan Injil keseluruh penjuru dunia.
APLIKASI
·        Allah memakai berbagai cara menyuruh hamba-Nya untuk memberitakan Injil.
·        Allah senantaisa menolong orang yang ingin percaya dan ingin mengetahui lebih banyak tentang DIA. Allah akan mengutus para hamba-Nya untuk menjelaskan kebenaran Firman-Nya. GSM adalah salah satu contoh yang dipakai Tuhan untuk menolong ASM memahami dan mengerti Firman-Nya.
·        ASM tidak perlu sungkan untuk bertanya, serta didorong untuk membaca Alkitab dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang Yesus.
·        Tidak ada batas-batas untuk memberitakan Injil. Semua orang, suku, bangsa, ras harus mendengarkan Injil. ASM juga bisa diperlengkapi untuk menjadi pemberita Injil dalam dunianya.
AKTIVITAS
ü  ASM disuruh mebaca ulang teks dan menanyakan apapun yang belum dimengerti
ü  ASM diberi kesempatan untuk saling bertanya dengan sesama ASM tentang pengenalan dan pengetahuan mereka tentang Yesus.
ü  Mendemonstrasikan keingintahuan ASM dalam bentuk permainan. Misalnya tebak-tebakan. GSM membungkus sesuatu dalam kotak, kemudian ASM diajak untuk mencari tahu apa isi kotak tersebut dengan menyakan ciri-cirinya kemudian menebaknya (bisa meniru game "bisa jadi'). Setelah itu ASM diberi kebebasan untuk mengekspresikan sukacitanya karena berhasil menebak isi kotak. GSM kemudian mengaitkannya dengan sukacita orang Etopia setelah mengetahui makan Kitab Yesaya yang dibacanya.
ü  Mendemonstrasikan sikap selalu bersedia memberitakan injil melalui permainan. Misalnya permainan trnasfer ayat Alkitab.
ü  ASM diberi tugas untuk menggambarkan siapa Yesus bagi mereka (berkaitan dengan karakter, kuasa, dll) (anak tanggung dan remaja)
ü  Mewarnai gambar
ü  dll.
AYAT HAFALAN
Amsal 1:7
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

NYANYIAN
·        Saya bergirang.
·        Bila kulihat bintang gemerlapan (K. J. No. 64)
·        Mengikut Yesus keputusanku.
·        Yesus Menginginkan Daku (KJ 424)
·        Ikut Dikau saja Tuhan (KJ. 376)