Senin, 17 Mei 2021

Khotbah hari Kenaikan 2021 (Lukas 24:44-53)

 

Menjadi Saksi Kristus

Lukas 24: 44-53

Bapak/Ibu Saudara/i yang dikasihi Yesus Kristus,

Hari ini kita kembali merayakan salah satu dari 4 hari besar umat Kristen yakni hari Kenaikan Yesus Kristus. Tahun ini kita merayakannya bersamaan dengan perayaan Idul Fitri bagi saudara-saudara kita umat muslim. Hari ini menunjukkan bahwa Indonesia yang beragam ini bisa merayakan hari besarnya bersama dalam penghayatan keyakinan yang berbeda. Bagi kita, hari kenaikan menjadi puncak perjalanan Yesus di dunia, Ia turun dari Sorga dan kekmbali ke sorga. Meski, secara tidak sadar, perayaan hari Kenaikan tidak semarak peraan Natal, Jumat Agung dan Paskah, tetapi tanpa hari kenaikan ketiga perayaan itu tidak berarti apa-apa dalam iman kita. Sebab tentu tidak ada gunanya Yesus lahir, mati, dan bangkit kalau tidak naik ke sorga. Kenaikan Yesus juga memberi kepastian bahwa Yesus tahu jalan ke sorga sebab ia datang dari sorga dan kembali ke sorga. kita tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya Yesus tidak naik ke sorga. Ia yang menyebut diriNya datang dari sorga ke bumi tetapi tidak kembali tentu akan memberi kesan bahwa Yesus kesasar di bumi dan tidak bisa pulang ke sorga. Bagaimana Dia bisa membawa kita ke sorga dia saja tidak kembali ke sorga? jika itu terjadi, mungkin saya tidak akan percaya bahwa Dia Tuhan dan juruselamat. Kenaikan Yesus dengan demikian menguhkan keAllahanNya. Selain itu, hari kenaikan memberi kita kepastian bahwa: Sorga ada. Sorga bukan isapan jempol belaka.

Inilah yang membuat kita merayakana hari kenaikan dengan sukacita. Hari ini kita akan menghayati dan memaknai Kenaikan Yesus dengan Firman Allah yang tertulis dalam Lukas 24:44-53.  Dalam teks ini, Lukas merangkum peristiwa penampakan Yesus setelah setelah kebangkitan kepada pata muris, perutusan murid menjadi saksi Yesus, dan kenaikan Yesus ke sorga. Dalam  kotneks teks ini, kita diingatkan bahwa kebangkitan dan kenaikan tidak bisa dipisahkan.

Kenaikan Yesus : Peneguhan  dan Pengutusan

Bapak/Ibu Saudara/i yang dikasihi Yesus Kristus,

Pernah ada pertanyaan demikian, mengapa Yesus tidak langsung naik ke sorga dari dalam kubur? pertanyaan ini bisa saja muncul kapan saja dan dari siapa saja termasuk dari diri kita sendiri. Sebagai orang percaya, tentu kita harus bisa memberi jawab. Yesus bukan tidak bisa langsung naik ke sorga tanpa memberitahu siapapun, akan tetapi hal itu akan menimbulkan banyak keraguan dan kepedihan. Oleh karena itu, Yesus tidak naik kesorga karena: (1) Yesus tidak ingin para murid tetap dalam kedukaan karena kematianNya dikayu salib. Kedukaan itu telah menghancurkan harapan dan sukacita mereka. Mereka kocar kacir dan ketakutan. Dengan menampakan diri setelah kebangkitan, Yesus ingin mengubah dukacita mereka dengan sukacita serta menghilangkan ketakukan yang menyelimuti hati mereka. Ornag yang berduka dan takut akan sulit menjadi saksi Kristus. Lihatlah betapa Yesus peduli pada penderitaan dan kedukaan para murid dan tergerak untuk memulihkannya; (2) Yesus ingin membuktikan secara hukum Yahudi pada masa itu bahwa ia benar benar bangkit. Dalam hukum Yahudi, sebuah peristiwa dinyatakan benar terjadi ketika menimal ada dua orang yang menyaksikannya. Itu sebabnya Yesus menampakkan diri kepada para murid supaya mereka menjadi saksi kebangkitanya. Ingatkah kita bahwa setelah kebangkitan Yesus, para ahli taurat merekasa berita bahwa Yesus tidak benak bangkit? jasad Yesus di curi para murid? bisakah kita bayangkan seandainya Yesus langsung naik ke sorga tanpa ada yang melihat bahwa ia telah bangkit? mungkin tidak akan ada yang percaya, orang akan lebih percaya pada berita yang disebar majelis agama pada saat itu; (3) Pada kematiaanNya Yesus belum menyampaikan pesan perutusan bagi para murid sebab dalam hembusan nafasnya yang terakhir para murid tidak berada disekitar salib. Mereka lari entah kemana. Oleh karena itu, setelah kebangkitan dan sebelum dia naik ke sorga Yesus memberi para murid pesan terkahir yakni supaya mereka menjadi saksiNya memberitakan Injil keseluruh bumi.

Alasan yang ketiga ini dapat kita lihat dalam teks kita hari ini. Yesus yang bangkit itu mengutus para murid menjadi SaksiNya. Ia menyebut Kamu adalah saksi dari semua ini. Itu sebabnya, hari kenaikan kita hayati sebagai hari peneguhan dan perutusan semua umat beriman untuk menjadi saksi Kristus sebagaimana tema kita saat ini. Dalam kehidupan ini, perutusan itu, baik utusan sekolah mengikuti olimpiade, utusan gereja untuk pesparawi, utusan bangsa dalam tim sepakbola, dll tidak pernah berlangusng begitu saja tanpa pembekalan. Demikian juga perutusan para murid menjadi saksi tidak berlangsung begitu saja. Para murid sebelum diutus diteguhkan dan dibekali oleh Yesus. Dalam teks kita hari ini, para murid  diajar oleh Yesus yang bangkit itu supaya siap menjadi saksi. Proses peneguhan itu dilakukan Yesus dengan cara: (1) Mengingatkan ulang apa yang pernah dia ajarkan selama hidupnya.Yesus mengulangi apa yang diucapkanya sebelum kematianya inilah perkataaKu yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang AKu dalam kitab Taurat Musa dan Kitab Nabi nabi dan Mazmur (44). (2). Membuka pikiran para murid. Dalam teks hari ini disebut lalu Ia membuka pikirna mereka, sehingga mereka mengerti kitab suci (45) Yesus Membuka pikiran dan hati Murid sehingga mengerti Firman Tuhan yang sudah diberitakan dalam Taurat dan Mazmur sudah digenapi dalam keseluruhan kehidupan Yesus sampai dia bangkit dari kematian. (3)  Mengingatkan mereka akan firman Allah yang tertulis tentang diriNya. ...Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga dan lagi: dalam namaNya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem (46-47). Dalam hal ini jelas, harus ada orang atau pihak yang menyaksikan apa yang telah dilakukan Yesus sebagai Mesias yang mati demi umat manusia. Mesias yang mengorbankan hidupnya untuk menawarkan pengapunan dosa dan pertobatan. Dalam hal ini, Yesus meneyebut Kamu adalah saksi dari semuanya ini (48).  Sebagai ornag yang merayakan kanaikan Yesus ke sorga, kita juga dipanggil menjadi saksi Kristus yaitu saksi yang memberitakan pertobatan dan pengampunan dosa bagi tiap orang.

Menjadi Saksi dalam pembaharuan Roh Kudus tidak harus melalui hal-hal yang menakjubkan. Dalam kehidupan sehari-hari menjadi saksi dan memulikan Allah perlu diwujudkan dalam pembarauan hidup yakni dengan cara mengahadirkan kemuliaan Kristus melalui kejujuran, integritas diri, kerajinan dalam bekerja, kesopanan dalam berperilaku, kepedulian dalam keasih kepada mereka yang menderita, serta pengampunan bagi mereka yang bersalah.

Kenaikan Yesus: Janji Penyertaaan

Setelah Yesus meneguhkan dan menyebut para murid menjadi Saksinya memberitakan pertoabtan dan pengampusan dosa serta ekselamatan yang diekrjakan oleh Yesus, Yesus memberi janji kepada mereka yakni  dan aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan BapaKu. Apa itu? Roh Kudus! Para murid yang ditutus tidak akan ditinggal dan diberangkatkna begitu saja tetapi akan disertai oleh Allah. Dalam injil Matius penyertaan itu disebutkan hingga akhir jaman, Itu artinya, Allah tidak akan pernah absen menyertai umatNya. Janji penyertaan inilah yang kita ingat dan syukuri hari ini. Janji penyertaan ini juga yang menguhkan dan menolong kita untuk tetap tenang dan teduh meski sedang menghadapi banyak pergumulan. Sebab dalam penyertaan Allah kita akan senantiasa dikuatkan dan dimenangkan oleh Allah.

Kenaikan Yesus: Perpisahan yang memberkati. Pulang dengan sukacita

Setelah Yesus selesai meneguhkan dan mengutus para murid, Ia membawa mereka ke Betania dan dari Sana YEsus berpisah dengan para Murid dan naik kesorga. Ketika naik Kesorga, Yesus memberkati muri dan para murid menyembah sebagi bentuk ketakjuban dan rasa syukur. Lihatlah betapa kenaikan Yesus mengingatkan kita bahwa penyembahan kepada Allah bukan untuk memperoleh berkatNya tetapi karena sudah memperoleh berkatNya. Berkat dengan demikian tidak dilihat seabgai  hasil dari apa yang kita lakukan, melainkan apa yang kita terima dari Allah yang penuh cinta dan rakmat.

Menarik juga menghayati makna tangan Yesus yang terlentang memberkati itu. Tangan Yesus yang memberkati para murid adalah tangan yang sama yang menyembuhkan orang sakit, membangkitkan yang mati, meneguhkan Petrus yang ragu saat berjalan di atas air, tangan Yesus yang memegang handuk dan membasuh kaki Murid sebagai simbol pengampunan dosa, dan tangan yang terpaku disalib untuk menebus dan menyelamatkan umat manusia, serta tangan yang ditunjukkan Yeeus kepada para murid setelah ia bangkit. Lihatlah betapa agungnya peristiwa Kenaikan itu. Tangan yang empat puluh hari sebelumnya dalam kematian terlentang di atas kayu salib, kini menjadi tangan yang memberi berkat kepada para murid dan semua manusia. Berkat kesembuhan, kehidupan, membangakitkan yang mati, meneguhkan yang ragu-ragu, pengampunan, penebusan dan keselamatan. Dari peristiwa ini kita belajar bahwa penderitaan Yesus yang dijalani dengan tekun dan taat akan dibuah menjadi sumber berkat. Berkat yang kita terima dari tangan Yesus yang naik ke sorga itu adalah berkat yang menyembuhkan dan menghidupkan. Itu jugalah tugas dan aksi yang baiknya kita lakukan dalam merayakan kenaikanNya sebagai jalan menjadi saksiNya yakni pola hidup yang menyembuhkan dan menghidupkan, serta menenguhkan/mengubah keraguan orang disekitar kita bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruslamat, mengampuni orang bersalah, dan cinta kasih pada orang yang lemah dan menderita..

Kenaikan Yesus: Menanti dan setia.

Sauadara/i yang dikasihi Oleh Tuhan Yesus,

Ketika kita merayakan hari kenaikan Yesus saat ini pada saat yang sama kita juga mengingat peragaan hidup para Murid yang menanti dengan seita penggenapan janji Yesus yang bangkit itu. Dalam janjiNya untuk menyertai para murid, Yesus memberi satu syarat yakni Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (49). ITu artinya, mereka tidak boleh gegabah dan berkarya sesaui dengan selera dan kemampuan mereka sendiri. Mereka butuh diberdayakan dan diperlengkapi oleh Allah melalui pencurahan Roh Kudus. Syarat itu juga menunjukkan bahawa para murid diminta untuk bersabar menanti. Kenaikan Yesus dengan demikian menjadi ajakan untuk menanti penyertaan Tuhan dalam hidup kita dengan setia.

Menaggapi itu, setelah Yesus naik ke sorga, para murid dengan setia melaksakan perintah Yesus untuk tetap setia berada di kota Yerusalem. Diakhir teks ini disebut  mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.Mereka seantiasa berada dalam bait ALlah dan memulialkan Allah. Mereka tidak pergi kemanana dan tidak melakukan apapun selain tinggal di bait ALlah memulikan Allah. Mereka denga n penuh ketaaatan dan keyakinan mengimani janji Yesus dan oleh karena itu menanti penggenapan janji itu dengan cara mempersekutukan diri dengan sesama dalam penyemabahan kepada Tuhan. Penantian mereka berbuah indah ketika 10 hari kemudian Allah mencurahakn Roh Kudus kepada para murid. Janji Yesus bukanlah pepesan kosong tetapi janji yang senantiasa digenapi.

Dalam spiritualitas penantian kesetiaan hari kenaikan ini, kiranya kita tertolong dan diteguhkan untuk hidup dalam kesetiaan dan kesabaran menantikan jawaban atas semua hal yang kita nantikan hari ini. Menolong kita untuk bisa tetap berdiam di rumah dan dikota/dikampung tatkala pemerintah mengeluarhkan himbauan untuk tidak bepergian ke laur kota selama masa libur ini sebagai bentuk kesaksian kita untuk bersama dengan Allah, pemerintah dan sesama merawat dan menjaga kehidupan kita dari pandemi covid-19 ini. Sejalan dengan itu, pola berdian di rumah, desa, dan kota ini kiranya kita isi dengan persekutuan dengan sesama dalam penyembahan kepada Tuhan. Tetap bersekutu dengan Tuhan meski ada banyak pembatasan yang harus dijalani.

Akhirnya, marilah kita pulang ke rumah kita masing-masing dalam sukacita dan hidupalah sebagai saksi Kristus yang memberitakan pertobatan, pengampunan dan solidaritas bagi sesama. Hiduplah dalam kesetiaan dan ketaatan meski dalam penantian. Ingatlah penantian kita dalam Tuhan tidak pernah sia sia. Kembalilah dalam kehidupanmu sehari hari dalam sukacita, ingatlah tangan Yesus yang menyembuhkan, mengampuni, menghidupkan senantiasa terlentang memberkatimu. Amin



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar