Kamis, 14 Mei 2020

Dua belas jam satu hari


Dua belas jam satu hari
Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini (Yohanes 11:9) 

Syalom dan selamat malam Bapak/Ibu/Saudara/i yang dikasihi Tuhan dimanapun anda berada.
Saat ini, tidak ada yang bisa memungkiri, kita berada dalam situasi sulit. Situasi serta terbatas dan dibatasi. Situasi yang membuat banyak hal berubah. Pola beribadah, pola dan sistem pendidikan, pola kerja menjadi work from home, pola relasi, dll. Tetapi dari sekian banyak yang berubah ada yang tidak berubah sama sekali, yaitu, waktu yang kita jalani. Sesulit apapun kehidupan yang kita jalani hari masa kini, durasi waktu yang kita jalani tetap sama. Dua belas jam satu hari, dua puluh empat jam satu hari satu malam. Oleh karena itu, sesulit apapun situsi kita waktu yang ada harus tetap dipergunakan dengan baik. Situsi sulit jangan menjadi alasan kita tidak melakukan apa-apa, takut, dan malah berpangku tangan! Menghabiskan waktu tanpa melakukan apa apa.
Merenungkan pemakaian waktu dimasa sulit ini saya teringat pada Yesus yang bersabda " Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini (Yohanes 11:9). Firman ini disampaikan Yesus kepada para Murid yang merasa kuatir ketika Yesus  mengajak mereka kembali ke Galilea (Yoh. 11:7). Kekuatiran mereka tentu punya dasar yakni pengalaman serta situasi sulit dan berbahaya yang pernah mereka alami di Yudea. "Rabi, baru-baru ini orang orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana"? seru mereka. Situasi sulit itu, membuat para murid merasa enggan untuk kembali ke Galilea dan berkarya di sana. Mereka tidak ingat bahwa Yesus berkuasa atas segala-Nya. Termasuk waktu dan setiap peristiwa. Yesus memang tidak mencari cari kesulitan tetapi jika itu demi melaksanakan kehendak Bapa, kesulitan dan penderitaan pun akan dilalui-Nya.
Dalam Firman ini, Yesus mengingatkan dua hal pada para murid Yaitu: Pertama,  Dalam situasi sulit, waktu dalam satu hari tetap dua belas jam. Suatu hari tidak bisa berakhir sebelum waktunya. Yesus melihat senantiasa ada kesempatan meski dalam situasi sulit. Selama waktu masih ada maka berkarnyalah. Hanya ketika waktu kita sudah habis di dunia ini baru berhenti berkarya. Di sini, Yesus mengajak para murid mempergunakan waktu dengan baik, dan tidak jadi bengong, berpangku tangan, mundur hanya ketika pernah mengalami yang tidak baik di masa lalu. Bahkan jika saat inipun kita sedang menjalani masa sulit, itu bukan berarti bagi kita harus membuang-buang waktu, berpangku tangan dan tidak melakukan apapun. Waktu yang ada harus dipakai dengan semaksimal mungkin. Ada waktu cukup dalam kehidupan, akan tetapi tidak pernah ada waktu untuk dibuang-buang percuma.
Kedua, supaya tidak terantuk, berjalanlah dalam terang. Tentu secara gamlang ini berbicara realita bahwa tidak ada yang terantuk kalu berjalan saat terang. Akan tetapi ini juga ungkapan simbolis. Berjalan dalam siang berarti berjalan dalam terang yaitu di dalam Yesus bukan dalam gelap bukan pula dalam kubur. Kristus yang telah mengalahkan gelapnya kubur menyediakan terang hidup bagi kita. Marilah berjalan bersama-Nya dalam terang meski dunia sedang berada dalam kegelapan karena virus Korona dan segala dampaknya. Kiranya, tidak ada satu pun dari kita yang terantuk, tergelincir jatuh dalam nista dosa karena kita memilih berjalan dalam kegelapan disituasi gelap yang kita hadapi.
Meneladani Yesus, keadaan sulit yang kita hadapi kiranya tidak kita persulit dengan tidak mempergunakan waktu dan peluang yang ada sebaik mungkin. Kesulitan, baik dalam bentuk penolakan, kegagalan, keterbatasan, dll kiranya tidak membuat kita berhenti untuk mencoba dan melakukan yang terbaik. Bersama Tuhan kita bisa melewati kesulitan ini. Pergunakanlah waktu sebaik mungkin dalam dan untuk mewujudkan kehendak Allah (1 Pet. 4: 2). Jam kehidupan berputar sekali, jadikan putaran hidupmu jadi berkat bagi dirimu dan sesama. Ingat dan hidupilah lagu rohani hidup ini adalah kesempatan.
Bapak/Ibu/Sausadara/i yang terkasih, meski kita sedang berada di rumah, apakah hari ini anda telah mempergunakan waktu dengan baik? Bagi anak anak apakah anda mempergunakan waktu ini untuk belajar? atau kita buang percuma? Disituasi yang sulit ini, disituasi yang  serba terbatas ini, kiranya kita tetap kreatif mempergunakan waktu seefisien mungkin. Pergerakan kita terbatas, tetapi waktu yang kita miliki tetap sama. Pergerakan kita terbatas tetapi perut kita harus diisi. Berkaryalah dengan baik dan kreatif dalam terang Tuhan. Misalnya, berdagang online dan dengan sistem antar adalah salah satu solusi yang bisa kita ambil, menjahit baju tidak laku, berusahalah menjahit masker. Yang pasti jangan ada waktu yang terbuang percuma.
Ingatlah, dalam setiap kesulitan, pasti ada kebahagiaan yang menanti, karena roda terus berputar. Bahkan dalam hujan lebat sekalipun, kita masih bisa tersenyum sesudahnya karena pelangi akan hadir. Tadi pagi, Pnt. B Simanunllang dalam renungan partumpolon mengatakan, ”Meski badai sedang datang tetapi ketika bisa bertemu dengan kekasaih hati, hari itu tetap hari yang berbahagia". Perjumpaan dengan yang dikasihi mengalahkan dinginnya hujan badai. Perjumpaan dengan Tuhan jauh lebih lagi, mengalahkan kegelapan dan hujan badai. Di tengah kondisi sulit ini, sembari terus menerus mempergunakan waktu dengan baik, jangan lupa bertemu dengan Allah dalam setiap doa dan ibadah kita.
Selamat malam selamat beristirahat. Tuhan memberkati kita kini dan di sini. Amin  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar