Kamis, 14 Mei 2020

TERTUNDA ATAU MENUNDA


TERTUNDA ATAU MENUNDA
Namun setelah didengarnya, bahwa Lazarus sakit, ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada (Yoh 11:6)

Syalom ! Selamat malam dan Selamat Paskah. Bapak/Ibu/saudara/i sekalian secara khusus Anak Katekumen kami yang dikasihi Tuhan.
Hari ini kita masih dalam suasana Paskah yang penuh sukacita karena kemenangan Kristus mengalahkan kematian. Pertanyaan sederhananya adalah Apakah sukacita itu masih dimiliki oleh katekumen yang hari ini? ingatkah engkau apa yang terjadi hari ini? PENUNDAAN! Oleh karena itu, saya mengajak kita semua warga jemaat GKPI Saroha untuk merenung tentang kata PENUNDAAN atau MENUNDA bersama dengan anak katekisasi kita.
Memang, di tengah wabah Covid 19 ini ada banyak hal yang kita tunda. Banyak kegiatan gereja yang tertunda. Bahkan rencana dan kegiatan pribadi kita masing-masing pun tertunda. Perjamuan Kudus di tunda, Lepas Sidi di Tunda, Pegadaan Sound Sistem baru ditunda, perayaan paskah ASM ditunda, perayaan ulang tahun lansia yang ke lima di tunda, dll.
Penundaan itu tentu mempengaruhi kehidupan dan sukacita kita. Kita pun meresponsnya dengan berbeda. Beberapa hari yang lalu, saya membaca chat anak katemumen di WAG PGM yang berkata "ya tidak jadi malua". Tetapi ada pula yang berkata "MALUA dope dipingkiri dunia sudah sekarat", yang lain menyahut "kita kuat berdoa". Memang harusnya, hari ini 13 April 2020 Kelas katekisasi tahun ajaran 2019/2020 akan menjalani ritus LEPAS SIDI atau dalam bahasa Batak disebut MALUA. Itu sebabnya tadi saya katakan apa yang terjadi hari ini? PENUNDAAN, yaitu PENUNDAAN LEPAS SIDI.
Bapak/Ibu/Saudara/i warga GKPI SAROHA yang terkasih, selain agenda gereja, ada pula agenda pribadi yang tertunda, baik rencana kecil seperti mengunjungi rumah Tulang, rekreasi keluarga, sampai pada rencana besar yakni pernikahan. Ketika semua kegiatan dan rencana ini tertunda, pernahkah kita bertanya di mana kau Tuhan? Bukankah Allah selalu tepat waktu? Engkau Tidak Adil kepada ku atau kepada Kami? Apakah dengan berbagai penundaan itu, SUKACITA Paskah yang kita rayakan hari ini menjadi berkurang?
Saudara/i, menyikapi PENUNDAAN itu, malam ini, saya ingin mengajak kita merenungkan satu ayat Firman Tuhan yakni Yohanes 11:6 yang berbunyi "Namun setelah didengarnya, bahwa Lazarus sakit, ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada".  Yesus dikenal sangat dekat dan mengasihi Lazarus, Maria dan Marta. Tetapi dalam teks ini, dikatakan bahwa meski Lazarus sakit keras, dia tidak langsung berangkat untuk menyembuhkan Lazarus. IA MENUNDA perjalanan-Nya selama dua hari. Apakah itu menjunjukkan bahwa Yesus tidak mengasihi Lazarus dan saudarinya lagi? Apakah itu menunjukkan ketidakadilan dan ketidakpedulian YESUS?  
Jika kita membaca seluruh Pasal 11 ini yang mengisahkan Lasarus dibangkitkan, kita akan melihat bahwa ketidakmauan Yesus untuk menyembuhkan ini justru demi menunjukkan kuasa dan kasih yang jauh lebih besar. Ada sesuatu yang jauh lebih besar dari pada disembuhkan atau tidak disembuhkan. Yesus memilih untuk membiarkan Lazarus mati untuk menunjukkan makna kebangkitan yang jauh lebih besar kepada sahabat yang Dia kasihi, yaitu cinta kasih.
Yesus datang untuk menangis bersama mereka dan untuk membangkitkan Lazarus. Dia tidak hanya ingin menyembuhkan Lazarus dari penyakitnya. Tetapi lebih dari itu, Ia membangkitkanya. Yesus ingin menunjukkan bahwa dalam duka mereka Ia hadir, dalam tangisan mereka Ia Hadir, dan Ia hadir bukan hanya untuk menderita, menangis dan menyembuhkan tetapi membangkitkan dan menghidupkan. Yesus mewujudnyatakan karya yang jauh lebih besar ketika dia menunda kedatangan-Nya ke rumah Marta dan Maria. Dengan penundaan itu, Ia mengajarkan betapa kebangkitan orang mati adalah sebuah kenyataan. Penundaan dari Allah senantiasa bermakna untuk sesuatu yang lebih besar dari yang kita harapkan.
Jadi, dalam perspektif yang demikan, penundaan MALUA kelas katekisasi, jangan dilihat sebagai akhir perjuanganmu satu tahun ini, penundaan ini bukan dari kita tapi dari Tuhan, dan nantikanlah hal yang lebih besar dalam proses ini dari Tuhan. Pernikahanmu yang tertunda bukanlah akhir segalanya. Lihatlah penundaan ini dari Tuhan dan nantikanlah hal besar yang Tuhan sediakan untuk mu dan pasanganmu dan keluarga masing-masing. Tetaplah saling mencintai dalam Cinta Tuhan yang dititipkan dalam hatimu sembari menantikan hal besar yang disediakan Tuhan untukmu.
Saudara/i yang terkasih. Selain itu, dalam dan melalui PENUNDAAN itu, Yesus ingin menunjukkan bahwa Ia mengambil tindakan senantiasa atas dasar inisiatif-Nya sendiri dan bukan atas dasar bujukan bahkan paksaan orang lain. Ia bertindak sesuai dengan waktu yang Dia tentukan sendiri. Sering sekali kita menginginkan Yesus melakukan hal-hal yang sesuai dengan cara dan waktu kita. Apakah itu berkaitan dengan kesembuhan, ekonomi, jodoh, dll. Saat ini, di mana banyak terjadi penundaan, kita perlu belajar untuk menyerahkan kepada-Nya untuk melakukan sesuai dengan cara dan waktu-Nya sendiri. Kita ingin agar TUHAN segera menghalau Virus ini dengan cara dan waktu kita. Malam ini, kita bejar untuk menyerahkan kepada-NYa untuk menghalau virus ini dan segala dampaknya dengan cara dan waktu-Nya. Ikutilah proses-Nya natikan hal besar yang disediakan Tuhan bagi kita. Tidak usah terburu buru, tidak usah panik, dunia belum berakhir dengan segala penundaan yang ada ini, kita hanya sedang dipersiapkan Tuhan untuk hal yang lebih besar dari apa yang kita harapkan kini dan disini. Tetaplah optimis sebab Kristus telah bangkit. Waktu-Nya senantiasa yang terbaik. Dalam setiap penundaan yang kita alami, kiranya kita terus menyakini tuntunan Tuhan, memupuk kesabaran, memperoleh perspektif baru, dan mengalami samai sejahtera yang datang dari sikap mempercayai Allah.
Selamat Malam selamat beristirahat Tuhan memberkati kita kini dan di sini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar