TERTUNDA ATAU MENUNDA
Namun setelah didengarnya, bahwa Lazarus
sakit, ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada (Yoh 11:6)
Syalom ! Selamat
malam dan Selamat Paskah. Bapak/Ibu/saudara/i sekalian secara khusus Anak
Katekumen kami yang dikasihi Tuhan.
Hari ini
kita masih dalam suasana Paskah yang penuh sukacita karena kemenangan Kristus
mengalahkan kematian. Pertanyaan sederhananya adalah Apakah sukacita itu masih
dimiliki oleh katekumen yang hari ini? ingatkah engkau apa yang terjadi hari
ini? PENUNDAAN! Oleh karena itu, saya mengajak kita semua warga jemaat GKPI
Saroha untuk merenung tentang kata PENUNDAAN atau MENUNDA bersama dengan anak
katekisasi kita.
Memang, di tengah
wabah Covid 19 ini ada banyak hal yang kita tunda. Banyak kegiatan gereja yang
tertunda. Bahkan rencana dan kegiatan pribadi kita masing-masing pun tertunda.
Perjamuan Kudus di tunda, Lepas Sidi di Tunda, Pegadaan Sound Sistem baru
ditunda, perayaan paskah ASM ditunda, perayaan ulang tahun lansia yang ke lima
di tunda, dll.
Penundaan
itu tentu mempengaruhi kehidupan dan sukacita kita. Kita pun meresponsnya
dengan berbeda. Beberapa hari yang lalu, saya membaca chat anak katemumen di WAG PGM yang berkata "ya tidak jadi malua". Tetapi ada
pula yang berkata "MALUA dope
dipingkiri dunia sudah sekarat", yang lain menyahut "kita kuat
berdoa". Memang harusnya, hari ini 13 April 2020 Kelas katekisasi
tahun ajaran 2019/2020 akan menjalani ritus LEPAS SIDI atau dalam bahasa Batak
disebut MALUA. Itu sebabnya tadi saya katakan apa yang terjadi hari ini?
PENUNDAAN, yaitu PENUNDAAN LEPAS SIDI.
Bapak/Ibu/Saudara/i
warga GKPI SAROHA yang terkasih, selain agenda gereja, ada pula agenda pribadi
yang tertunda, baik rencana kecil seperti mengunjungi rumah Tulang, rekreasi
keluarga, sampai pada rencana besar yakni pernikahan. Ketika semua kegiatan dan
rencana ini tertunda, pernahkah kita bertanya di mana kau Tuhan? Bukankah Allah
selalu tepat waktu? Engkau Tidak Adil kepada ku atau kepada Kami? Apakah dengan
berbagai penundaan itu, SUKACITA Paskah yang kita rayakan hari ini menjadi
berkurang?
Saudara/i,
menyikapi PENUNDAAN itu, malam ini, saya ingin mengajak kita merenungkan satu
ayat Firman Tuhan yakni Yohanes 11:6 yang berbunyi "Namun setelah didengarnya, bahwa Lazarus sakit, ia sengaja tinggal dua
hari lagi di tempat di mana Ia berada". Yesus dikenal sangat dekat dan mengasihi Lazarus,
Maria dan Marta. Tetapi dalam teks ini, dikatakan bahwa meski Lazarus sakit
keras, dia tidak langsung berangkat untuk menyembuhkan Lazarus. IA MENUNDA
perjalanan-Nya selama dua hari. Apakah itu menjunjukkan bahwa Yesus tidak
mengasihi Lazarus dan saudarinya lagi? Apakah itu menunjukkan ketidakadilan dan
ketidakpedulian YESUS?
Jika kita
membaca seluruh Pasal 11 ini yang mengisahkan Lasarus dibangkitkan, kita akan
melihat bahwa ketidakmauan Yesus untuk menyembuhkan ini justru demi menunjukkan
kuasa dan kasih yang jauh lebih besar. Ada sesuatu yang jauh lebih besar dari
pada disembuhkan atau tidak disembuhkan. Yesus memilih untuk membiarkan Lazarus
mati untuk menunjukkan makna kebangkitan yang jauh lebih besar kepada sahabat
yang Dia kasihi, yaitu cinta kasih.
Yesus datang
untuk menangis bersama mereka dan untuk membangkitkan Lazarus. Dia tidak hanya
ingin menyembuhkan Lazarus dari penyakitnya. Tetapi lebih dari itu, Ia
membangkitkanya. Yesus ingin menunjukkan bahwa dalam duka mereka Ia hadir,
dalam tangisan mereka Ia Hadir, dan Ia hadir bukan hanya untuk menderita,
menangis dan menyembuhkan tetapi membangkitkan dan menghidupkan. Yesus
mewujudnyatakan karya yang jauh lebih besar ketika dia menunda kedatangan-Nya
ke rumah Marta dan Maria. Dengan penundaan itu, Ia mengajarkan betapa
kebangkitan orang mati adalah sebuah kenyataan. Penundaan dari Allah senantiasa
bermakna untuk sesuatu yang lebih besar dari yang kita harapkan.
Jadi, dalam
perspektif yang demikan, penundaan MALUA kelas katekisasi, jangan dilihat sebagai
akhir perjuanganmu satu tahun ini, penundaan ini bukan dari kita tapi dari
Tuhan, dan nantikanlah hal yang lebih besar dalam proses ini dari Tuhan.
Pernikahanmu yang tertunda bukanlah akhir segalanya. Lihatlah penundaan ini
dari Tuhan dan nantikanlah hal besar yang Tuhan sediakan untuk mu dan
pasanganmu dan keluarga masing-masing. Tetaplah saling mencintai dalam Cinta
Tuhan yang dititipkan dalam hatimu sembari menantikan hal besar yang disediakan
Tuhan untukmu.
Saudara/i
yang terkasih. Selain itu, dalam dan melalui PENUNDAAN itu, Yesus ingin
menunjukkan bahwa Ia mengambil tindakan senantiasa atas dasar inisiatif-Nya
sendiri dan bukan atas dasar bujukan bahkan paksaan orang lain. Ia bertindak
sesuai dengan waktu yang Dia tentukan sendiri. Sering sekali kita menginginkan Yesus
melakukan hal-hal yang sesuai dengan cara dan waktu kita. Apakah itu berkaitan
dengan kesembuhan, ekonomi, jodoh, dll. Saat ini, di mana banyak terjadi
penundaan, kita perlu belajar untuk menyerahkan kepada-Nya untuk melakukan
sesuai dengan cara dan waktu-Nya sendiri. Kita ingin agar TUHAN segera
menghalau Virus ini dengan cara dan waktu kita. Malam ini, kita bejar untuk
menyerahkan kepada-NYa untuk menghalau virus ini dan segala dampaknya dengan
cara dan waktu-Nya. Ikutilah proses-Nya natikan hal besar yang disediakan Tuhan
bagi kita. Tidak usah terburu buru, tidak usah panik, dunia belum berakhir
dengan segala penundaan yang ada ini, kita hanya sedang dipersiapkan Tuhan
untuk hal yang lebih besar dari apa yang kita harapkan kini dan disini.
Tetaplah optimis sebab Kristus telah bangkit. Waktu-Nya senantiasa yang
terbaik. Dalam setiap penundaan yang kita alami, kiranya kita terus menyakini tuntunan
Tuhan, memupuk kesabaran, memperoleh perspektif baru, dan mengalami samai
sejahtera yang datang dari sikap mempercayai Allah.
Selamat
Malam selamat beristirahat Tuhan memberkati kita
kini dan di sini. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar